7 Tips Merawat dan Membersihkan Tirai Noren agar Tak Gampang Pudar!
- Main Dashboard
- Sep 10
- 4 min read
Updated: 2 days ago

Menemukan tips merawat tirai noren mungkin tak semudah kelihatannya. Anda mungkin sudah membeli tirai ini karena tampilannya yang estetik dengan vibes Jepang. Tapi ketika kotor, pasti muncul panik, “Ini boleh dicuci atau tidak?”
Kemudian, mungkin juga muncul pertanyaan “Apakah tirai noren akan rusak jika salah cuci?”
Pertanyaan-pertanyaan ini wajar jika muncul di kepala. Pasalnya, noren bukan tirai biasa karena kebanyakan berbahan sublimasi.
Nah, bahan sublimasi itu sendiri merupakan teknik cetak khusus yang perlu perlakuan berbeda dari tekstil rumah tangga lainnya.
Jika Anda asal dalam mencucinya, maka warna bisa pudar, kainnya bisa melar, bahkan muncul bekas kusut permanen yang sukar Anda perbaiki.
Untuk itu, kami bakal menyajikan tips merawat tirai noren dengan lengkap dan praktis untuk Anda.
Tips Merawat Tirai Noren, agar Warnanya Terjaga dan Tidak Cepat Rusak
Salah dalam merawat noren bisa berakibat kurang baik pada tirai itu sendiri. Ingin merawatnya dengan benar tanpa merusak bentuk atau warna aslinya? Cek sini:
1. Hindari Mencuci Sembarangan Ketika Tirai Mulai Kusam
Anda mungkin akan langsung memasukkan noren ke mesin cuci ketika terlihat kusam atau terkena debu. Itu kurang tepat, karena tindakan tersebut justru memicu kerusakan.
Tirai noren, terutama yang terbuat dari bahan kain sublimasi, tidak bisa Anda cuci seperti pakaian biasa.
Kain sublimasi memiliki karakter unik seperti warna dan motif tercetak di permukaan dengan tinta khusus yang menyatu melalui panas.
Jika Anda menggunakan air terlalu panas atau deterjen keras, tinta tersebut bisa pecah, memudar, bahkan larut. Alhasil, noren jadi belang, warnanya luntur, dan tampilannya jauh dari estetik.
Untuk menjaga kualitas kain dan warna tetap awet, maka Anda perlu mencucinya dengan air bersuhu maksimal 30°C.
Gunakan sabun cair yang lembut, bebas pemutih, dan khusus untuk bahan halus. Anda tidak perlu mencuci terlalu sering, cukup ketika benar-benar butuh atau saat noda mulai terlihat.
2. Rendam dan Kucek Perlahan, Jangan Menyikat atau Memelintir
Saat noda menempel, terutama di bagian bawah tirai, Anda mungkin tergoda untuk langsung menyikatnya.
Apalagi kalau warnanya putih atau terang, pasti rasanya ingin menggosok pakai sikat agar bersih tuntas. Tapi jangan lakukan itu.
Pasalnya, serat kain sublimasi tidak tahan gesekan kasar. Sekali Anda sikat dengan tenaga berlebih, tekstur kain bisa rusak, hasil cetakan bisa terangkat, dan permukaan akan terlihat kusam atau “berkabut”.
Hal serupa berlaku jika Anda memelintir kain setelah mencuci. Efeknya bisa membuat kain mengkerut, dan struktur motifnya jadi tidak simetris lagi saat Anda menggantungnya.
Tips merawat tirai noren paling aman adalah dengan merendam tirai selama 10 - 15 menit dalam larutan sabun lembut.
Setelah itu, kucek ringan dengan ujung jari, hanya di bagian yang kotor. Jangan kucek seluruh permukaan kalau tidak perlu. Saran kami, perlakukan kain noren seperti kain sutra, bukan seperti handuk olahraga.
3. Jangan Menggunakan Pemutih, Meski Ada Label “Lembut”
Banyak orang salah kaprah soal pemutih. Ada yang bilang, “Kalau cuma sedikit, tidak apa-apa, kan?” atau “Ini pemutihnya katanya gentle.” Padahal semua pemutih tetap mengandung zat aktif yang bisa merusak warna sublimasi.
Anda mungkin tidak melihat dampaknya langsung. Tapi setelah 2 - 3 kali pencucian, warna tirai noren akan mulai pudar. Yang dulunya cerah jadi kelihatan buram.
Kadang muncul bercak putih seperti bekas karat air. Semua itu akibat bahan pemutih, baik dalam bentuk cair, bubuk, maupun tambahan dalam deterjen.
Maka dari itu, solusinya adalah gunakan sabun khusus kain halus. Kalau Anda ingin menghilangkan bau tidak sedap dan noda membandel, tambahkan cuka putih atau baking soda ketika merendamnya.
4. Keringkan dengan Cara Tiriskan di Tempat Teduh
Banyak pengguna noren tidak punya waktu menjemur manual, lalu memilih menjemur di bawah matahari langsung.
Sayangnya, ini justru mempercepat pudarnya warna. Paparan sinar UV yang berlebihan akan membuat tinta sublimasi kehilangan ketajamannya. Motif yang tadinya tajam akan tampak memudar, dan warnanya berubah kekuningan.
Sebagian lainnya mencoba memeras tirai agar cepat kering. Tapi memelintir kain sama bahayanya.
Jahitan bisa lepas, bentuk tirai bisa berubah, dan noren Anda tidak akan tergantung simetris lagi setelah kering.
Tips merawat tirai noren agar tetap aman adalah menggantung tirai noren dan membiarkan air menetes secara alami.
Pilih area teduh yang terkena sirkulasi udara baik. Jangan biarkan tirai menyentuh lantai saat ditiriskan, agar ujungnya tidak lembab terlalu lama.
5. Hindari Penggunaan Mesin Pengering
Menggunakan mesin pengering memang menggoda, apalagi kalau Anda tinggal di apartemen atau ruangan minim cahaya matahari. Tapi noren bukan jenis kain yang tahan suhu tinggi atau putaran mesin pengering.
Panas dari tumble dryer bisa menyebabkan kain mengkerut. Kalau noren Anda terdiri dari beberapa panel jahitan, hasil akhirnya bisa jadi tidak rata.
Selain itu, panas ekstrem bisa membuat tinta sublimasi meleleh tipis atau “terbakar ringan”, sehingga warnanya berubah kecoklatan.
Kalau Anda ingin tetap menggunakan alat bantu, pilih kipas angin atau dehumidifier untuk mempercepat pengeringan. Tapi hindari alat berbasis panas langsung.
6. Setrika Hanya dengan Suhu Sedang dan Alas Pelapis
Tips merawat tirai noren selanjutnya yakni dengan menyetrikanya dengan suhu sedang dan alas pelapis.
Tirai noren yang sudah kering kadang terlihat kusut. Anda mungkin merasa terganggu dengan lipatan yang mengganggu estetika ruangan. Menyetrika boleh saja, tapi Anda perlu memperhatikan cara dan suhunya.
Jangan pernah menyetrika langsung ke permukaan motif. Suhu maksimal yang disarankan adalah 150°C.
Gunakan alas pelapis tipis (seperti kain katun) agar panas tidak bersentuhan langsung dengan bahan sublimasi. Jika Anda menyetrika tanpa alas, tinta bisa meleleh atau mengkilap tidak merata.
Anda juga bisa gunakan setrika uap (steam iron) sebagai alternatif. Selain lebih aman, hasilnya juga lebih rapi untuk lipatan tipis yang sulit dihilangkan.
7. Hindari Menyimpan dalam Kondisi Lembab
Setelah mencucinya, jangan langsung melipat atau menyimpannya. Tirai yang masih lembab, akan menyerap bau dan menciptakan kondisi ideal bagi jamur.
Jika jamur tumbuh, maka Anda akan sulit mengembalikan warnanya. Teksturnya pun bisa berubah menjadi kasar.
Ketika menyimpannya pun jangan sembarangan. Pastikan dulu tirainya benar-benar kering sebelum Anda menyimpannya.
Saran dari kami, lipat tirai secara longgar dan jangan menekannya. Masukkan ke dalam kantong kain atau kotak tertutup yang punya sirkulasi udara.
Anda bisa menambahkan silica gel atau arang aktif agar kelembaban tetap rendah.
Kualitas Bahan Juga Mempengaruhi Keawetan Tirai Noren Anda
Salah satu tips merawat tirai noren yang jangan sampai Anda lewatkan adalah memilih bahan berkualitas. Banyak kasus noren cepat kusam, melar, atau gampang sobek karena bahan dasarnya yang memang tidak tahan uji.
Kalau Anda ingin tirai noren yang kuat, tidak gampang kusut, tetap cerah meski mencucinya berkali-kali, jangan ragu untuk menghubungi tim Norenholic.
Kami hanya menggunakan bahan berkualitas, tebal, tahan cuci, dan teruji kuat untuk penggunaan jangka panjang.
Chat yuk! ke Whatsapp :