Proses Printing Sublimasi: Kebutuhan, Tahapan, dan Produknya
- Main Dashboard
- Aug 5
- 5 min read
Proses printing sublimasi terkenal karena hasilnya yang beresolusi tinggi, kaya warna, dan tahan lama daripada teknik sablon DTG atau DTF. Hasil cetakan teknik sublimasi bisa jauh lebih baik karena tinta yang berbentuk gas bisa menyatu dan menembus serat kain.
Pengaplikasiannya pun luas. Tidak hanya pada kain atau kaos, teknik ini juga dapat Anda temukan untuk permukaan seperti plastik, logam, hingga keramik.
Dalam proses sublim printing, ada tahapan tertentu dari desain hingga ke tahap yang bernama proses curing. Ingin tahu semua hal tentang printing sublimasi hingga prosesnya dari awal sampai selesai? Cek!
Printing Sublimasi, Teknik Cetak yang Memanfaatkan Panas
Mari kita bahas lebih dulu dari segi definisi. Jadi, printing sublimasi adalah suatu teknik pencetakan gambar ke kertas khusus bernama transfer paper yang selanjutnya akan ditransfer ke bahan atau permukaan lain seperti kain.
Prosesnya akan memanfaatkan panas ketika memindahkan gambar, desain, atau motif pada permukaan benda lain. Lantaran teknik ini tidak mengubah motif atau gambarnya ke bentuk cair lebih dulu, maka hasilnya jauh lebih baik.
Maksudnya, lebih baik dari segi daya tahan, tidak retak meski sudah lama Anda gunakan, maupun terkelupas. Ini karena gambar yang berbentuk gas dan berpindah ke permukaan kaos atau lainnya bisa meresap dengan sempurna pada permukaan kain.
Hal ini tentu berbeda dengan teknik sablon DTG dan DTF. Teknik printing sublimasi, akan mentransfer gambar dengan pemanasan tinta menjadi gas.
Sedangkan DTF, akan mentransfer gambar dari film transfer ke berbagai jenis bahan. Kalau DTG, akan mencetak langsung gambar memakai tinta tekstil khusus. Keduanya memang sama-sama teknik sablon yang bagus, tapi dalam dunia printing, banyak yang bersepakat jika teknik printing sublimasi masih jadi yang terbaik.
Kebutuhan Utama Printing SublimasiKe
Dalam menjalankan proses pencetakan dengan teknik sublimasi, ada sejumlah kebutuhan yang harus lebih dulu Anda sediakan:
1. Jenis Kain
Pertama, Anda harus menggunakan kain minimal 70% - 80% polyester. Idealnya memang 100% polyester karena serat dari kain tersebut bisa mengikat tinta sublim secara permanen.
Ini juga yang menjadikan hasil cetakannya lebih awet, warnanya tajam, dan tidak gampang luntur meskipun Anda cuci berkali-kali.
Kain polyester itu seperti apa? Anda bisa coba pegang kain jersey olahraga, kain bendera, tirai Jepang, dan sejenisnya untuk tahu.
2. Printer & Tinta Khusus Sublimasi
Kemudian, proses printing sublimasi tidak akan terjadi jika tidak menggunakan printer dan tinta khusus.
Anda tidak bisa hanya menggunakan printer biasa, karena memang dalam dunia percetakan, setiap kebutuhan khusus juga butuh alat khusus pula.
Untuk printer sublimasi, ada dua tipe:
Printer pabrikan khusus sublimasi seperti Sawgrass, Epson F-Series.
Printer inkjet yang mendapatkan modifikasi untuk tinta modifikasi seperti Epson EcoTank.
Tapi, mengapa harus printer khusus? Ini karena tinta sublimasi berbeda dengan tinta yang biasanya Anda gunakan.
Tinta sublimasi adalah yang bisa berubah jadi gas ketika Anda memanaskannya. Nah, untuk ini memang butuh print head.
3. Kertas Transfer Sublimasi
Selanjutnya, proses printing sublimasi juga butuh kertas transfer sublimasi. Biasanya dapat sebutan sebagai transfer paper.
Tinta dari printer tadi, sebenarnya tidak langsung bisa Anda cetak ke kain. Anda memang butuh kertas transfer sublimasi. Jadi, cara kerjanya kurang lebih begini:
Desainnya Anda cetak dulu ke transfer paper secara mirror atau terbalik.
Kemudian, tempel kertas ke kain polyesternya.
Ketika proses press, tinta yang berubah jadi gas akan berpindah ke kain.
Transfer paper ini sangat Anda butuhkan karena jika langsung mencetaknya ke kain, hasilnya tidak akan presisi, tidak rata, dan warnanya menjadi beleber.
Jadi, fungsi transfer paper adalah agar tinta tetap stay pada posisi yang pas sebelum Anda memanaskannya.
4. Heat Press
Ini yang sebenarnya menjadi alat paling krusial dalam proses printing sublimasi. Heat press atau mesin press panas adalah alat yang berfungsi memindahkan tinta dari transfer paper ke kain dengan cara memanaskannya.
Selain menghasilkan panas, mesin ini juga memberi tekanan agar tinta sublimasi bisa benar-benar meresap dengan merata hingga ke seluruh bagian kain.
Heat press ini pun terdiri dari setidaknya tiga jenis, yakni flat press yang biasanya untuk kaos, kain, atau tirai. Kedua, 3D press untuk produk melengkung seperti mug. Ketiga, roll-to-roll untuk printing kain dalam skala besar.
Dari Desain hingga Tahap Heat Transfer Press, Begini Proses Printing Sublimasi!
Sejak menjadi gambar di software desain hingga terwujud pada kain polyester, begini proses sublimasi printing:
1. Buat Dulu Desainnya
Langkah pertama, Anda bisa membuat desain dengan software seperti Adobe Illustrator, CorelDraw, hingga Affinity Designer. Artboard-nya harus set minimal di 300 dpi, pakai mode warna CMYK atau sRGB tergantung printernya agar reproduksi warna lebih tepat.
Jangan lupa, desainnya harus Anda cetak dalam mirror image atau terbalik secara horizontal.
2. Pencetakan ke Transfer Paper
Setelah desain selesai, tahap lanjutan sublimasi printing adalah cetak desainnya ke transfer paper khusus sublimasi.
Tahap ini membutuhkan printer sublimasi baik yang sudah Anda modifikasi atau printer profesional yang memang khusus untuk kebutuhan ini.
Pada pencetakan ini, tinta sublimasi akan berubah dari padat menjadi gas ketika Anda memanaskannya.
Dalam tahap ini pula pastikan kualitas pencetakannya tajam, tanpa dust, dan bersih karena kertas transfer memang sensitif pada rotasi warna maupun partikel asing.
Setelah Anda selesai mencetaknya, maka jangan biarkan terlalu lama karena hasilnya akan segera kering dan siap pakai.
3. Berlanjut ke Tahap Heat Press
Sudah mencetak mirror pada transfer paper? Proses printing sublimasi berlanjut pada tahap heat press. Tahap ini bisa dengan meletakkan transfer paper dengan desain menghadap kain polyester, kemudian press bersama kain dengan heat press.
Kalau mau pengaturan suhu, tekanan, dan waktu yang ideal, cek ini:
Suhu: antara 180 - 200 derajat celcius. Optimalnya di 190 derajat celcius - 200 derajat celcius tergantung tipe kain dan tinta.
Waktu: idealnya 30 - 60 detik.
Tekanan: medium hingga tinggi agar tinta menempel rata dan menyatu ke serat kain.
Kemudian untuk press ringan (3 - 5 detik), sangat kami anjurkan sebelum melakukan pressing penuh agar tidak lembab dan kain tidak berkerut.
4. Proses Curing
Jika selesai dalam tahap heat press, selanjutnya buka heat press dan lepaskan transfer papernya.
Tahap ini juga dapat sebutan sebagai proses curing, yang merupakan masa waktu agar suhu kembali turun setal heat press. Paling tidak, biarkan lebih dari satu jam.
Produk Apa Saja yang Bisa Dibuat dengan Proses Sublimasi Printing
Teknik sublimasi sebenarnya sangat fleksibel karena bisa Anda aplikasikan pada beberapa produk seperti:
Kaos jersey olahraga
Tas custom
Topi
Cushion cover
Taplak
Tirai Noren jepang
Khusus untuk produk terakhir, tirai Noren Jepang, Anda bisa mempercayakannya pada Norenholic. Norenholic, merupakan produsen tirai Noren Jepang custom nomor 1 di Indonesia yang telah memiliki ribuan mitra dan dapat kepercayaan dari ratusan brand.
Ingin dapat hasil terbaik untuk menutup area tertentu pada kafe, restoran, atau hunian? Menghubungi tim Norenholic bisa jadi jawaban!
Chat yuk! ke Whatsapp :
Comments